Tampilkan postingan dengan label #servicepajerosportdibekasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #servicepajerosportdibekasi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 September 2024

Penyebab & Solusi, Mobil Keluar Asap Saat Di Gas

WA 081287527188
Bengkel gurah mesin

Mengapa Asap Mobil Tidak Transparant ??

Asap mobil yang berwarna putih atau gelap terjadi akibat ada partikel tambahan saat terjadinya pembakran dan bisa juga disebabkan siklus pembakaran mesin yang kurang sempurna. Gas CO akan terkontaminasi dengan gas NOX sehingga warnanya bisa lebih gelap dan terasa pedih di mata. Namum mobil yang dilengkapi dengan catalytic converter apa tidak tersaring ?? Catalytic converter memang berfungsi untuk mengikat partikel yang menyebabkan emisi buruk seperti gas NOX. Secara normal, pembakaran mesin memang menghasilkan gas NOX dengan kadar rendah.






Gas tersebut melewati catalytic converter sebelum masuk ke knalpot dan karena NOX sedikit kadarnya maka gas buang yang keluar dari knalpot bisa lebih jernih. Namun beda kasusnya jika kadar NOX yang terbentuk itu lebih banyak. Kecepatan aliran gas buang yang melewati catalytic converter itu cukup tinggi “apalagi saat digas” sehingga ada banyak gas NOX yang tidak tersaring akibatnya keluar dari dalam knalpot.

Lantas Apa Penyebab Mobil Yang Ngebul ??

Dalam hal ini ada tiga jenis asap yang keluar dari knalpot, dan ketiganya juga disebabkan hal yang berbeda-beda yaitu:


Asap Berwarna Putih Tipis “Kebiruan”
Jenis asap yang pertama berwarna putih tipis, kalau kalian melihat asap ini di area terang mungkin akan nampak berwarna biru. Kebul ini di sebabkan karena ada oli yang masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar. Seperti pada motor dua tak yang memiliki oli samping, pasti warna asapnya putih. Ketebalan asap yang keluar dari knalpot menunjukan seberapa banyak oli yang terbakar. Namun mengapa oli mesin bisa masuk kedalam ruang bakar ?? Oli bisa masuk ke ruang bakar dikarenakan hal-hal berikut ini:

Keausan Blok Silinder Dan Ring Piston.





Saat blok silinder mengalami keausan maka diameternya akan melenar begitu pula saat ring piston mengalami keausan celah ring piston akan melebar. Akibanya saat piston bergerak naik turun oli dari crank case masuk melalui celah ring piston dan terbakar saat busi menyala.

Seal Katup/klep Rusak.

Seal katup/klep ialah karet yang merapatkan batang katup dengan ruang pada head cylinder. Fungsinya untuk mencegah oli dari kepala silinder masuk kedalam intake/exhaust port. Apabila seal ini mengalami kerusakan, otomatis oli bisa dengan mudah masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar.

Bocor Oli Dari Turbo


Khusus mesin yang dilengkapi turbocharger “biasanya mesin diesel” oli mesin juga bisa bocor dari komponen turbo. Pada turbo, oli digunakan untuk melumasi poros turbin dari turbo. Apabila oli tersebut bocor, maka oli bisa masuk ke intake side atau ke exhaust side. Apabila oli masuk ke intake, maka oli mengalir ke ruang bakar dan ikut terbakar. Namun saat oli langsung ke exhaust, oli langsung berubah menjadi asap putih karena panas gas exhauts.

Lantas Bagaimana Solusinya ??

Untuk mengecek kebocoran oli ke ruang bakar ini, langkah pertama kita harus melakukan pengecekan kompresi mesin. Pengecekan kompresi ini dilakukan untuk mengetahui berapa besaran tekanan kompresi mesin. Apabila terdeteksi tekanan kompresi mesin dibawah standar maka itu tandanya oli mesin memang masuk dari celah ring piston. Mau tidak mau kita perlu mengganti ring piston atau melakukan oversize blok mesin agar bisa kembali normal. Tapi kalau tekanan kompresi masih normal itu menandakan bahwa oli bukan berasal dari celah ring piston. Melainkan dari saluran udara mesin seperti seal katup tadi atau turbocharger.

Asap Berwarna Putih Pekat

Pada mobil mungkin kalian pernah melihat knalpotnya mengeluarkan asap putih dengan pekat ini. Terjadi akibat coolant atau air pendingin masuk ke ruang bakar dan menguap karena panas pembakaran mesin. Hasil penguapan ini akan berwujud asap putih yang keluar dari dalam knalpot. Asap putih ini berbeda dengan kasus bocor oli, kalau asap karena oli terbakar itu cenderung kebiruan. Tetapi untuk asap ini seperti air menguap yang warnanya keputihan.

Untuk memastikannya coba cek volume oli dan volume air pendingin. Mana yang berkurang apabila volume air pendingin berkurang berarti benar masalahnya berasal dari kebocoran coolant. Dari mana air radiator masuk ke ruang bakar ?? Air ini masuk melalui packing atau gasket kepala silinder yang retak. Saat mobil digas, “RPM naik” maka putaran pompa air juga naik yang menyebabkan tekanan didalam saluran pendingin meningkat.

Karena kondisi gasket retak maka air dari lubang pendingin didalam blok mesin akan mengalir keluar dan masuk kedalam ruang bakar. Ketika pembakaran mesin terjadi, air ini akan menguap karena tingginya panas di area itu.

Lantas Bagaimana Solusinya ??

Cara mengatasi bocor air pendingin ini kita hanya perlu mengganti packing atau gasket kepala silinder yang mengalami keretakan. Langkah penggantian ini juga tergolong tidak terlalu sulit karena hanya melepas bagian kepala silinder.

Asap Berwarna Hitam/Abu-Abu
Untuk warna asap knalpot ketiga, mungkin kalian pernah atau sering melihatnya pada mobil truk yang menggunakan mesin diesel. Asap hitam ini disebabkan karena bahan bakar yang keluar didalam ruang bakar itu terlalu banyak. Ada perhitungan didalam penentuan volume bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Pada mesin bensin, perbandingannya sekitar 14 : 1 atau 14 gram udara berbanding dengan 1 gram bensin. Apabila perbandingan lebih boros “<14 : 1” maka produksi NOX ini juga akan berlebih, karena NOX tercipta karena kandungan oksigen yang kurang dalam sebuah pembakaran mesin. Penyebabnya bisa bermacam-macam antara lain ??

Injektor Jebol.




Pada mesin bensin ini jarang terjadi, meski demikian injektor yang jebol bisa membuat aliran bensin ke dalam intake tidak terkontrol, sehingga campuran busa berlangsung boros. Sementara pada mesin diesel atau GDI “Gasoline Direct Injection”, kejadian injektor rusak ini sering ditemui. Awalnya injektor akan stuck atau macet. Ketika dilakukan penyervisan injektor bisa jebol dan membuatnya mengeluarkan bahan bakar dengan tidak terkontrol.

Kalau untuk injektor konvensional, ini bisa diakali dengan mengganti shim atau plat didalam injektor agar pegas bisa lebih kuat menekan noozel injektor. Sementara pada mesin commonrial akan terasa sulit apabila injektor sudah mengalami kerusakan, dengan kata lain kalian perlu menggantinya.

Kerusakan Air Induction System Sensor

Air induction system sensor, terdiri dari beberapa sensor disepanjang induksi udara mesin. Contohnya MAF, IAT, MAP, TPS, sensor-sensor tersebut akan mendeteksi kondisi pada udara masuk untuk menentukan berapa volume bensin yang akan disemprotkan.

Apabila salah satu sensor mengalami malfunction maka sinyal yang dikirimkan ke ECU tidak valid dan hasilnya injektor akan mengeluarkan bensin tidak akurat bisa lebih lebih sedikit bisa juga lebih banyak. Untuk urusan elektrikal ini, kita perlu bantuan alat scan untuk mengetahui sensor mana yang mengalami kerusakan, setelah ketemu baru kita ganti sensornya.

Filter Udara Sangat Kotor “Mesin Karbu”

Filter udara yang sangat kotor justru menjadi penghalang bagi sistem induksi udara. Karena kotoran yang menumpuk pada permukaan filter akan menghambat aliran udara ke dalam intake manifold.

Ini akan meningkatkan kevakuman di dalam saluran udara setelah intake saat mobil di gas. Peningkatan kevakuman ini terjadi karena piston bekerja dengan lebih cepat sehingga hisapan piston juga lebih besar. Dengan kondisi filter yang rapat maka ruang setelah piston akan mengalami kevakuman.

Sementara itu kita tahu kalau mesin karbu tidak ada MAP sensor dan bensin dikeluarkan ke venturi dengan metode perbedaan tekanan. Saat kevakuman didalam saluran udara meningkat ini akan memaksa bensin keluar lebih banyak atau dengan kata lain kondisi ini mirip saat choke diaktifkan. Solusinya kalian bisa membersihkan filter udara atau bila perlu menggantinya dengan yang baru.
(Sumber google)

Demikian uraian singkat ini dapat membantu dalam pencerahan mengenai kendaraan yang anda alami di rangkum dari beberapa sumber.

Service Rutin dapat mendeteksi dini kemungkinan kerusakan pada mobil anda.

Gurah mesin dapat menjadi alternatif
Silahkan klik detailnya.👆👆👆





Rabu, 04 September 2024

Purging Mesin Diesel Common rail di Bekasi, purge mobil Mitsubishi Triton dan Pajero Sport , Toyota Hilux dan Fortuner, Ford Ranger dan Everest, Isuzu D-Max, Nissan Frontier, Mazda BT50



Memahami Cara Kerja Mesin DieselCommonrail,
Sistem Kerja Diesel Common Rail Memakai Pengontrol Katup Selenoid Yang Dikendalikan Secara Elektrikal. Dipastikan Solar Terinjeksi Sesuai Jumlah Yang Dibutuhkan. Konsekwensinya Harus Pakai Jenis Solar Performa Tinggi, Bukan Yang Rendah.
Oleh Karenanya Dibutuhkan Kadar Partukulat-Sulphur Content Yang rendah Dan Angka Cetane Yang Tinggi, Yaitu Minyak Diesel Setara Solardex
Common Rail pada kendaraan bermesin diesel semakin banyak kita temui beberapa tahun belakangan ini. SUV dan kendaraan 4x4 terbaru di Indonesia saat ini rata-rata tersedia dalam versi diesel dengan menerapkan teknologi Common Rail, sebut saja Mitsubishi Triton dan Pajero Sport , Toyota Hilux dan Fortuner, Ford Ranger dan Everest, Isuzu D-Max, Nissan Frontier, Mazda BT50, dan masih banyak lagi.
Products  yg kami  gunakan made Germany 

Tiap pabrikasi kendaraan mempunyai nama untuk masing-masing teknologi ini: Mitsubishi diberi nama DI- belakangan dikembangkan di Mesin 4NI, Toyota diberi nama D-4D, Isuzu diberi nama iTEQ, BMW : Mesin D , Cevrolet diberi nama VCDi , Nissan diberi nama dCi tapi tidak diberi merk dCi, Land Rover Freelanderr namanya TD4, Ford Motor Company diberi nama TDCi, Tata diber nama DICOR & CR4, Volvo diberi nama 2.4D, dan masih banyak yang lainnya.

Berkat peranti tersebut, mesin diesel tidak lagi dicap sebagai mesin yang "lemot" dan tidak ramah lingkungan. Tidak hanya itu, berkat Common rail kendaraan bermesin diesel kini sudah bisa bersaing dengan mobil bermesin bensin biasa di lintasan balap.
Tapi, apa sih sebenarnya Common Rail itu?
Commonrail Rail Direct Injection
Adalah sistem injeksi bahan bakar langsung pada berbagai mesin diesel modern yang setara dengan sistem injeksi bahan bakar langsung pada mesin bensin.
Teknologi ini sebetulnya telah dikenal sejak satu abad silam, yang digunakan pada mesin lokomotif dan kapal selam. Hanya saja common rail di masa itu masih menggunakan sistem mekanis dalam membuka katup injektor.

Common Rail modern yang berbasis elektronik kemudian dkembangkan pertama kali pada tahun 1960-an oleh ilmuwan asal Swiss Robert Huber, yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Dr. Marco Ganser.
Pada tahun 1990-an, Magneti Marelli, Centro Ricerche Fiat dan Elasis berkolaborasi membuat prototipe Common rail. Robert Bosch Gmbh, kemudian membeli paten prototipe tersebut dari Fiat Group untuk direpoduksi massal. Mobil penumpang pertama yang mengadopsi Common Rail adalah Alfa Romeo 156 pada 1997.

Namun, penggunaan Common rail modern secara massal sebetulnya dilakukan di Jepang pada tahun 1995. Hanya saja kendaraan yang memakai teknologi tersebut adalah truk, bukan mobil penumpang. Pengembangan di Jepang dilakukan oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki. Dua insinyur yang bekerja untuk Denso Corporation itu mengembangkan Common Rail untuk kendaraan berat.

Kelebihan Commonrail modern, dibandingkan dengan injektor pada generasi mesin diesel sebelumnya adalah pada common rail semua injeksinya diatur oleh sistem elektronik, seperti pengaturan jumlah injeksi, waktu penginjeksian, dan tekanan injeksi sehingga dapat menghasilkan kerja mesin yang optimal. Bahkan pada generasi ketiga, dimana komputasi sudah masuk, kerja sistem Common rail semakin presisi.
Common Rail Injector pada mesin generasi baru menyemprotkan bahan bakar solar langsung ke ruang pembakaran (bukan intake manifold) dengan tekanan yang sangat tinggi, sehingga menghasilkan uap pengabutan bahan bakar yang sangat halus. Akibatnya proses pembakaran menjadi jauh lebih sempurna.
Sebelum Common Rail hadir, sistem yang digunakan adalah sistem dimana pompa bahan bakar dengan tekanan rendah memberikan tekanan diesel ke masing-masing injector Unit (Pump/Duse atau pompa nozel).
Pada generasi ketiga Common Rail Diesel sekarang telah menggunakan fitur injector piezoelektrik untuk meningkatkan presisi, dengan tekanan bahan bakar diesel hingga 3.000 bar atau setara 44.000 psi. Bandingkan saja dengan pompa bensin pada berbagai kendaraan balap yang hanya menggunakan tekanan pompa bensin antara 25-75-psi. Pompa bahan bakar yang digunakan juga khusus, karena tidak mudah untuk memampatkan bahan bakar cair ini menjadi puluhan ribu psi. Pada umumnya digunakan mechanical pump (bukan electric fuel pump) untuk mampu menghasilkan tekanan sebesar ini.
Dengan tekanan pompa bahan bakar diesel yang sangat tinggi ini dan kombinasi penggunaan injektor modern, menghasilkan pengabutan uap diesel yang sangat halus. Proses pembakaran pun akan semakin sempurna.
Waktu pembukaan (timing) pada injector diatur oleh Engine Control Unit (ECU) yang berhubungan dengan berbagai sensor pada mesin lainnya, untuk mengatur waktu buka / tutup injector secara presisi yang tentunya mengakibatkan proses pembakaran jauh lebih sempurna.


Keuntungan penggunaan Common Rail:
1.Sistem commonrail menawarkan peningkatan atomisasi bahan bakar, sehingga meningkatkan pengapian dan pembakaran dalam mesin
2.Sistem commonrail juga memberikan peningkatan kinerja, menurunkan konsumsi bahan bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus
3.Waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik.

Disisi lain juga, bahan bakar hidrokarbon apapun merknya, apakah Pertaminadex, Biosolar, Petronas Diesel, Total Diesel,Sheel Diesel, atau solar yang lainnya, secara kimiawi memiliki kelemahan. Yaitu semakin lama tersimpan, energi potensialnya turun karena pengaruh berkembang-biaknya jamur mikroba dan proses oksidasi alam, sehingga hasil pembakaran tidak sempurna. Parameter menurunnya “Energi potensil” minyak diesel dapat dilihat dari: tingginya emisi, asap mengebul hitam, tarikan jadi berat, dan otomatis konsumsi minyak diesel jadi boros
.Manfaat Besar dan Solusi yang Lebih Baik
• Menghilangkan deposit
• Mencegah kegagalan injektor
• Mencegah kokas nosel
• Meningkatkan daya dan kinerja
• Efektif dalam membersihkan injector elektronik modern
• Kompatibel dengan semua komponen sistem diesel umum dan perangkat control dan Aman digunakan sesering yangdibutuhkan

Kapan menggunakannya?
Terbaik untuk mulai digunakan sebelum terjadi masalah. Nozzle fouling deposit dapat terjadi pada lubang semprot nosel dan ujung luar nozel. Hal ini menyebabkan laju alir bahan bakar berkurang dan pola penyemprotan yang tidak benar menyebabkan masalah berikut:

• Mulai buruk
• Hilangnya kekuasaan
• Operasi mesin yang kasar
• Peningkatan emisi
• Mengurangi ekonomi bahan bakar


Service perawatan Pajero sport berasap dan hilang tenaga

Semoga bermanfaat....


 
 hub 081287527188 untuk mendapatkan produk Tunap 984 untuk kendaraan diesel